Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih
Si 1 tahun Terlambat Bicara

Usaha untuk berkomunikasi sudah dilakukannya sejak bayi. Tetapi ketika seharusnya si kecil dapat bicara, ia malah diam.

“Mbak, gimana Tanta ini ya? Bulan ini umurnya pas setahun. Tapi ia belum ngomong sama sekali. Kakaknya, Salsa, seumur ini sudah bisa ngomong, “ma”, “num”. Maksudnya, “Mama”, “minta minum,” keluh Ike pada sepupunya.

“Ah, baru juga setahun. Anakku Sita baru bisa ngomong umur 2 tahun. Aku malah mengira dia itu bisu. Waktu itu tekadku, kalau sampai umur 2 tahun dia belum ngomong juga, mau aku bawa ke terapis bicara. Eh, tau-tau, pada suatu siang, tiba-tiba dia bicara begini: ‘Bunda, Mbak Sita mau susu sekarang!’ Satu kalimat lengkap! Kaget enggak sih aku dengernya?” ujar si kakak sepupu. Pernyataan ini agak melegakan Ike.

Paling meresahkan

Orang tua pasti resah kalau anaknya terlambat bicara. Sebetulnya, jauh sebelum anak dapat berbicara ekspresif (verbal), ia sudah mengerti pembicaraan orang. Ini disebut berbahasa reseptif.

Misalnya, saat si kecil memandang wajah Anda sambil mengulurkan kedua tanganya minta digendong. Atau, menunjuk gelas minum sambil mengeluarkan bunyi “uh…uh”. Atau saat Anda bertanya, “Mana papa?” Ia dapat menunjuk ayahnya sambil tersenyum.

Perkembangan berbicara bisa terjadi secara bertahap, atau melompat tiba-tiba seperti kasus Sita. Di usia sekitar 1 tahun, anak umumnya dapat menyebut “mama” dan “papa” yang ditujukan pada orang yang tepat. Ia juga dapat menanggapi bila Anda mengatakan, “Minta…” (Anda mengajak anak menyebutkan permintaannya).

Perkembangan bicara yang menakjubkan umumnya baru tampak di usia kira-kira 2 tahun, saat si kecil mampu berkata, “Mau bobok sama Mama.”

Tak selalu terlambat

Orang tua selalu menjadi orang pertama yang menandai adanya kelainan pada proses perkembangan anak. Termasuk juga, perkembangan bicaranya. Ini karena orang tua selalu membandingkan anak yang satu dengan anak lain, bahkan dengan anak tetangga. Lalu, bila perkembangan anaknya tidak seperti anak lain, ia mulai resah. “Belum bisa ngomong nih… terlambat enggak ya?”

Seorang anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan bicara bila di usia 10 sampai 15 bulan ia tidak mampu memahami pembicaraan orang lain. Ia tidak mampu mengucapkan 4 sampai 6 kata di usia 11 sampai 20 bulan. Dan, ia tidak dapat mengerti pembicaraan orang lain di usia sekitar 24 bulan.

Di usia 12 bulan anak Anda belum juga berbicara ekspresif? Jangan dulu khawatir. Coba amati, apakah ia mampu berbicara reseptif? Kalau mampu, berarti ia tidak mengalami keterlambatan. Ia akan mengembangkan secara normal kemampuan berbicaranya. Artinya, ia tidak membutuhkan terapi apa pun. Oleh karena itu, belum bisa bicara tidak selalu berarti terlambat bicara.

Perkembangan bicara berkaitan dengan perkembangan lain. Seorang anak yang mampu berbicara reseptif namun aktif mengembangkan keterampilan motoriknya, untuk sementara tidak akan mengembangkan keterampilan bicara ekspresifnya.

Debbie Reese , psikolog perkembangan dari Amerika Serikat, menyebutkan bahwa jenis kelamin juga menentukan perkembangan bicara ekspresif. Menurut Reese , anak perempuan cenderung lebih cepat mencapai keterampilan berbicara ekspresif ketimbang anak laki-laki.

Latihan bicara ekspresif

Untuk meningkatkan kemampuan bicara ekspresif anak, orang tua tidak boleh berhenti berbicara. Bacakan cerita untuk si 1 tahun. Ceritakan kejadian sehari-hari. Dan, bernyanyilah bersamanya. Juga, perkenalkan kata-kata baru. Misalnya, nama-nama makanan atau buah saat si 1 tahun sedang makan. “Ini buah avokad. A-vo-kad. Enak lho, dicampur susu sedikit.” Atau, “Ini sup buncis. Buncis rasanya manis.” Ingat, hindari menghentikan pembicaraan anak. Biarkan ia mencoba berbicara. Bahkan, ketika si kecil berbicara panjang dan terus menerus. Tugas Anda hanya memperjelas setiap kata yang ia ucapkan. Dengan begitu si 1 tahun bisa belajar mengucapkan kata-kata dengan benar.

Beberapa hal bisa menjadi penyebab keterlambatan anak bicara. Misalnya, masalah pada pendengaran karena anak mengalami infeksi telinga. Retardasi mental dan gangguan pada perkembangan, seperti autisme, juga bisa jadi penyebab. Bisa juga anak malas bicara ekspresif karena ada kakak yang banyak bicara. Atau, ia tinggal dalam lingkungan yang menggunakan dua bahasa.

Immanuella F. Rachmani(ayahbunda)

0 komentar: