TENTU senang kalau punya anak yang patuh dan menurut pada setiap perintah orangtua. Sayangnya, anak juga bisa menjadi pribadi yang pasif, takut bertanya. Batas antara penurut dan pasif memang tipis.
Yuk, amati perilaku anak ketika di kelas. Apakah ia aktif bertanya? Atau diam saja? Irnawati Syarif SIP, Kepala Sekolah TK Labschool Rawamangun mengatakan bahwa orangtua yang banyak mangatur, melarang, serta memarahi anak jika mereka banyak bertanya membuat anak memiliki rasa tidak aman dan kapok. Anak menjadi takut dimarahi jika ingin bertanya kepada guru.
Mario Manuhutu, Psi, counselor Sekolah Global Jaya, Bintaro mangamini. Kondisi seperti itu berawal dari kebiasaan-kebiasaan dari rumah yang dibawa ke sekolah. Di rumah, orangtua selalu menuntut kepatuhan dan menyuruh anak diam. Anak tidak diajak mengeluarkan pendapatnya. Apalagi bagi orangtua yang supersibuk, waktu berinteraksi dengan anak sangat minim sehingga anak kurang mendapatkan stimuli yang tepat dan optimal. Ujung-ujungnya anak menjadi pasif dan bersikap nrimo, melahap bulat-bulat informasi.
Penyebab Fisik
Penyebab lain anak takut bertanya di dalam kelas adalah adanya rasa tidak nyaman. "Mungkin saja anak memiliki pengalaman tidak menyenangkan ketika sebelumnya bertanya, misalnya ditertawakan oleh temannya karena pertanyaan yang diajukan lucu," ujar Helen Moringe Munthe, guru TK Twinkle Stars, Cilandak Tengah, Jakarta Selatan.
Murni Asih Apriliani SPd, guru playgroup Labschool Rawamangun pun menganggukinya. "Anak malu bertanya kepada guru di depan teman-temannya karena kekurangsempurnaan dalam melafalkan huruf-huruf tertentu atau cadel. Hal tersebut kerap membuat anak-anak minder karena bisa jadi teman-temannya akan mengejeknya ketika ia berbicara."
Tampil di Depan Kelas
Sherly Lesmana, School Director TK Lolypop, Menteng, Jakarta Pusat mengungkapkan bahwa guru harus peka serta kreatif menyiasatinya. "Dalam program show and tell, semua anak bergiliran menceritakan pengalaman hari Minggu."
Cara ini terbukti efektif diterapkan untuk memicu keberanian serta rasa percaya diri anak yang tadinya takut untuk bertanya, sehingga akhirnya terpacu untuk memberanikan diri "bersuara" karena termotivasi melihat teman-temannya.
Untuk anak berkepribadian pemalu, guru harus ekstra sabar. Jangan pernah lelah terus memancing rasa ingin tahu anak.
"Teman sebayanya memberi pengaruh besar pada anak. Mengingat anak masih suka mengimitasi, jadi jika ia tidak bertanya dan tidak mendapat reward seperti yang didapatkan teman-temannya, maka ia akan merasa berbeda dari teman-temannya. Anak akan berusaha seperti kawannya agar sama-sama mendapat reward. Sedikit demi sedikit anak akan berani bertanya. Ada yang masa penyesuaiannya 2-3 bulan, bahkan ada yang sampai 1 tahun, tergantung kepribadian anak," imbuh Sherly.
Metoda serupa diberlakukan pula oleh playgroup serta TK Labschool Rawamangun. Di mana dalam seminggu ada satu hari yang diperuntukkan bagi anak untuk bercerita mengenai apapun yang dialami di rumah. "Dengan demikian anak sedikit demi sedikit berani berkomunikasi dan banyak bertanya mengenai hal-hal yang dialaminya," ujar Murni.
Berlomba Tunjuk Tangan
Lain lagi dengan metoda active learning dalam math area, language area serta art area di TK Twinkle Stars. Di akhir sesi belajar guru selalu membuka sesi tanya jawab.
"Meski kadang anak tidak tahu apa yang akan ditanyakan namun mereka berlomba-lomba untuk unjuk tangan. Jika setelah angkat tangan anak masih berdiam dan belum tahu ingin bertanya apa maka sebagai guru harus sabar menunggu serta memancing untuk bertanya terlebih dahulu," ungkap Helen lagi.
Kreatif dan Atraktif
Mario, psikolog kelahiran Ujung Pandang 17 Maret 1980, menekankan perlunya guru yang kreatif dan atraktif dalam menerapkan metode pembelajaran di kelas. "Misalnya, untuk anak TK ajak menggambar kuda, setelah itu ajak mereka untuk menirukan suara kuda, memperagakan seperti apa kuda. Buat kelas menjadi lebih menyenangkan terutama dengan melibatkan aktivitas motorik seperti bernyanyi sambil bergaya. Ini cukup membantu anak untuk menjadi aktif," Mario.
(Mom& Kiddie//tty)
0 komentar:
Posting Komentar