ORANGTUA umumnya merupakan sosok idola bagi anak-anaknya. Segala sesuatu yang dilakukan Ayah dan Ibu menjadi panutan bagi anak. Demikian pula ketika mereka memiliki hobi tertentu.
Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin banyak anak-anak yang hobinya terbatas pada bermain video game atau berkutat di depan komputer. Padahal, sebenarnya memiliki hobi di luar dua kebiasaan tersebut memiliki manfaat yang tidak sedikit.
Menurut psikolog Sani B Hermawan dari Klinik Insani, saat ini banyak fasilitas yang dapat dipergunakan orangtua memperkenalkan dan memberikan informasi kepada anak mengenai berbagai kegiatan yang menarik. "Sebagai orangtua, sebaiknya dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenal berbagai kegiatan yang dapat menjadi hobi, sepertimenari, menyanyi, memasak atau melukis," sebut Sani.
Dia menuturkan, hobi sebenarnya merupakan kegiatan alamiah yang disesuaikan dengan minat seseorang. Namun, tidak semua orang terbiasa mengekspresikan minatnya tersebut sehingga menjadi hobi.
Tidak ada salahnya juga orangtua memperkenalkan hobi yang dilakukannya kepada anak-anak. Hal itu dinilai Sani bisa menjadi stimulasi untuk anak dalam menjalani hobi.
"Yang penting adalah anak melakukan kegiatan tersebut dengan enjoy. Orangtua sebaiknya mengarahkan dengan positif, bukan dengan cara negatif seperti memaksa atau menjadikannya tumpuan dari ambisi orangtua yang tidak tercapai," tegas Sani.
Sebenarnya, tidak mustahil orangtua hobi tertentu kepada anak jika dilakukan sejak dini dengan cara yang positif. Pasalnya, anak yang masih kecil dapat lebih mudah diarahkan.
"Misalnya, orangtua mengarahkan anaknya untuk bermain piano sejak kecil. Manfaat yang diperoleh anak, antara lain memiliki poin lebih daripada anak yang tidak memiliki hobi dan keterampilan," papar Sani.
Manfaat yang dapat diperoleh dari hobi sendiri sebenarnya, menurut Sani, sangat banyak. Antara lain manfaat memiliki pengetahuan dan kreativitas yang lebih tinggi, rasa ingin tahu yang lebih tinggi, hingga rasa percaya diri yang lebih baik dibandingkan anak tanpa hobi.
"Secara keseluruhan, hobi ini juga memengaruhi kemampuan berpikir anak," ucapnya.
(sindo//tty)
Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin banyak anak-anak yang hobinya terbatas pada bermain video game atau berkutat di depan komputer. Padahal, sebenarnya memiliki hobi di luar dua kebiasaan tersebut memiliki manfaat yang tidak sedikit.
Menurut psikolog Sani B Hermawan dari Klinik Insani, saat ini banyak fasilitas yang dapat dipergunakan orangtua memperkenalkan dan memberikan informasi kepada anak mengenai berbagai kegiatan yang menarik. "Sebagai orangtua, sebaiknya dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenal berbagai kegiatan yang dapat menjadi hobi, sepertimenari, menyanyi, memasak atau melukis," sebut Sani.
Dia menuturkan, hobi sebenarnya merupakan kegiatan alamiah yang disesuaikan dengan minat seseorang. Namun, tidak semua orang terbiasa mengekspresikan minatnya tersebut sehingga menjadi hobi.
Tidak ada salahnya juga orangtua memperkenalkan hobi yang dilakukannya kepada anak-anak. Hal itu dinilai Sani bisa menjadi stimulasi untuk anak dalam menjalani hobi.
"Yang penting adalah anak melakukan kegiatan tersebut dengan enjoy. Orangtua sebaiknya mengarahkan dengan positif, bukan dengan cara negatif seperti memaksa atau menjadikannya tumpuan dari ambisi orangtua yang tidak tercapai," tegas Sani.
Sebenarnya, tidak mustahil orangtua hobi tertentu kepada anak jika dilakukan sejak dini dengan cara yang positif. Pasalnya, anak yang masih kecil dapat lebih mudah diarahkan.
"Misalnya, orangtua mengarahkan anaknya untuk bermain piano sejak kecil. Manfaat yang diperoleh anak, antara lain memiliki poin lebih daripada anak yang tidak memiliki hobi dan keterampilan," papar Sani.
Manfaat yang dapat diperoleh dari hobi sendiri sebenarnya, menurut Sani, sangat banyak. Antara lain manfaat memiliki pengetahuan dan kreativitas yang lebih tinggi, rasa ingin tahu yang lebih tinggi, hingga rasa percaya diri yang lebih baik dibandingkan anak tanpa hobi.
"Secara keseluruhan, hobi ini juga memengaruhi kemampuan berpikir anak," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar