Usahakan untuk tetap tenang dan berpikir jernih
Anda harus berusaha untuk tetap tenang. Yakinkan diri bahwa Anda akan dapat mengatasi situasi ini dengan baik. Dengan begitu, Anda dapat berpikir jernih untuk memutuskan apakah akan tinggal di rumah untuk merawat anak Anda atau tetap berangkat bekerja.
Dalam kondisi ini, Anda juga perlu berpegang pada intuisi Anda. Perhatikan kondisi fisik anak. Menurut perasaan Anda, apakah Anda merasa perlu mendampinginya dari menit ke menit, karena kondisinya tampak begitu parah? Misalnya, suhu tubuhnya sangat tinggi, muntah dan buang air besar terus-menerus, dan si kecil tampak sangat lemas.
Ambil langkah tepat
Bila Anda merasa bahwa anak Anda bisa ditinggal dengan kakek-nenek, ayah, atau babysitter jangan lupa tinggalkan beberapa pesan. Misalnya, kapan harus mengukur suhu tubuhnya, obat apa yang mesti diberikan, jadwal kegiatan Anda hari itu, bagaimana menghubungi Anda jika kondisi fisik anak memburuk, dan sebagainya.
Saat memutuskan tidak berangkat kerja hari itu, hubungi atasan di kantor. Beri laporan tentang pekerjaan yang sudah Anda selesaikan, dan biarkan atasan mengatur pekerjaan Anda yang dapat didelegasikan kepada teman sejawat Anda.
Bila Anda sudah memutuskan untuk tinggal di rumah, gunakan waktu sebaik-baiknya untuk merawat si kecil. Anda dapat menghibur anak bila ia mengeluh tak enak badan, atau menyenangkannya dengan membacakan buku cerita favoritnya.
Upayakan tidak membagi pikiran Anda dengan urusan kantor saat menemani anak. Anak cukup peka untuk dapat merasakan kegelisahan Anda. Jaga pula kesehatan Anda agar tetap punya energi untuk merawat anak dan bekerja keesokan harinya.
Bila hingga keesokan hari ternyata anak Anda belum pulih dari sakitnya, bicarakan kembali dengan pasangan. Anda dapat memintanya bergantian menjaga si kecil. Bagaimanapun, anak adalah tanggung jawab Anda berdua bukan? [ab]
0 komentar:
Posting Komentar