Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Asthenopia, Mata Lelah karena Layar Kaca



Kebanyakan main games di komputer ternyata bisa menyebabkan kelelahan otot mata. Kalau dibiarkan berlarut-larut, akibatnya bisa serius.

Komputer sudah jadi salah satu bagian dari gaya hidup anak kita. Lihat saja, belum genap usia sekolah, si kecil sudah begitu piawai main aneka games Nah, tersihirnya anak berjam-jam di depan layar komputer akan mempengaruhi otot-otot matanya. Keluhan yang timbul mungkin di luar dugaan Anda.

Mata bisa lelah

Mata bekerja mirip kamera. Bayangan benda diterima oleh mata dan masuk melalui seperangkat lensa di mata, berupa kornea, pupil dan lensa yang transparan. Organ-organ ini berhubungan erat kerjanya dengan otot-otot mata.

Masalahnya, untuk melihat dalam jarak dekat, seperti melihat layar komputer, perlu kerja ekstra dari lensa dan otot mata, yaitu:

- Lensa mata harus mencembung untuk mencari fokus benda yang dilihat .

- Kedua bola mata harus bekerja sama dalam menyatukan bayangan saat mata melihat obyek dalam jarak dekat. Apalagi, jika obyek cukup kecil.

- Menggerakkan bola mata ke arah bayangan yang datang, agar tampak jelas. Misalnya, untuk mengikuti games , bola mata harus bolak-balik ke kanan atau kiri.

Sebetulnya, sejak lahir sampai usia setahun, mata bayi termasuk rabun dekat. Karena, bayangan jatuh di belakang retina. Benda-benda dalam jarak dekat (kurang dari 30 cm) terlihat kurang jelas, jika otot mata dalam keadaan relaks. Untuk melihat benda sedekat itu dengan jelas, mau tidak mau lensa dan otot-otot mata harus berusaha keras agar bayangan jatuh pas di retina.

Mungkin tidak terasa apa-apa pada awalnya. Tapi lama kelamaan, mata akan lelah juga jika dipaksa menatap komputer selama berjam-jam. Belum lagi, gerakan mata harus cepat dan terus-menerus. Bayangkan, pupil mata bisa bergerak sebanyak 75.000–150.000 kali per menit. Bandingkan dengan gerakan pupil mata ketika membaca buku. Hanya 1-5 kali per menit! Belum lagi, jarak antara mata dengan layar biasanya cukup dekat. Lelahnya makin menjadi-jadi.

Anak tak mampu mengatakan

Ketegangan yang ditimbulkan saat bermain games sering membuat anak jarang berkedip. Secara otomatis, mata dilindungi oleh kelopak mata, alis, dan bulu mata. Nah, proses mengedip akan melindungi mata agar tidak mudah kering.

Memang, air mata berguna untuk membersihkan kotoran yang masuk ke mata, melumasi mata, melindungi mata (mengandung antibakteri dan antibodi), sarat nutrisi (glukosa, elektrolit, dan enzim protein), dan media “transportasi” oksigen dan udara. Jika pasokan air mata kurang dan pelumasan mata menurun, apalagi dalam jangka lama, kesehatan mata akan terganggu juga.

Mata yang jarang mengedip akibat keasyikan memelototi layar akan mengalami penguapan berlebihan. Apalagi, kalau ruangannya ber-AC, penuh asap rokok, dan banyak debu karena jarang dibersihkan. Wah, makin lengkaplah “penderitaan” mata si kecil.

Kelelahan mata akan menimbulkan kelelahan, seperti mengantuk, mata berair, dan sakit kepala (otot luar penggerak bola mata bekerja keras ketika berinteraksi dengan komputer). Juga, mata terasa kering, penglihatan buram plus kemampuan melihat menurun. Padahal, anak kecil belum bisa mengekspresikan keluhannya. Jika dibiarkan berlarut-larut, gangguan penglihatan bisa menetap.

Sering dianggap penyakit lain

Kelelahan kerja otot mata dan lensa mata bisa muncul dalam berbagai bentuk (simak boks “Inilah Beberapa Gejala Lelah Mata”). Tak heran, kalau gejala ini sering disalahartikan sebagai penyakit lain.

Begitu ia mengeluh pusing, tengkuk sakit dan mual, Anda membawanya ke dokter anak. Setelah kepala di- rontgen , ternyata kondisinya oke. Karena keluhan belum mereda, barulah dokter menganjurkan agar mata si kecil diperiksa. Ternyata, ia menderita rabun dekat, yang diperparah dengan kebiasaan bermain games dengan jarak layar yang teramat dekat dengan mata.

Penelitian di Amerika Serikat terhadap 25.000 pengguna komputer menunjukkan, penggunaan filter di depan layar komputer tidak terlalu berpengaruh dalam mencegah kelelahan otot mata.

Jadi, bukan tak mungkin kalau si kecil yang sehari-harinya selalu terpaku di depan komputer suatu ketika mengeluh sakit ini-itu. Memang, komputer perlu dikenal anak sejak dini. Namun, demi kesehatan, cermati waktu dan cara penggunaannya.

Retno W. Supriyadi(ayahbunda)

0 komentar: