Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Si 2 Tahun Bermain Imajinatif



Coba lihat, meski main-main, si kecil sungguh-sungguh lho ketika ia mengekspresikan suatu peran seperti di kehidupan nyata.

Masih menyimpan baju lama Anda? Jangan dibuang! Dengan sedikit imajinasi si dua tahun bisa memanfaatkannya untuk bermain. Ada banyak permainan bisa dilakukan bersama. Tentu banyak manfaat yang bisa didapatkan. Nah, coba saja! Si kecil pasti gembira menikmatinya!

Merangsang imajinasi

Cindy kini berusia dua tahun. Ia suka sekali memakai kalung mamanya, Alia. Setiap hari ada saja kotak perhiasan yang dibuka-buka. Ada satu kalung warna-warni yang selalu diambil dan dikenakannya.

Awalnya, Alia selalu marah melihat ulah Cindy. Namun lama-kelamaan ia memaklumi. Suatu ketika Alia membuka kembali koleksi baju lamanya. Dengan riang Cindy mengambil baju dan mencobanya. Ternyata ia sangat menikmati. “Aku jadi putri raja. Kamu jadi tukang kudanya,” kata Cindy pada kakaknya, Cleon.

Meski sepertinya hanya anak perempuan yang menyukai bermain kreatif dengan baju-baju, namun ternyata anak laki-laki pun suka. Kemeja tua ayah, kacamata, topi dan sepatu tua dapat menjadi barang yang menyenangkan untuk dieksplorasi. Entah dikenakan untuk menjadi raja, menjadi turis, atau arsitek seperti papa, merupakan permainan menyenangkan bagi si dua tahun yang gemar mengeksplorasi imajinasinya.

Si dua tahun memang gemar meniru orang lain dan apa saja yang dilihatnya. Ia senang menirukan bagaimana singa mengaum, kambing mengembik, anjing menggonggong, atau kucing mengeong. Maka, jangan heran kalau permainan imajinasi sangat diminatinya.

Melatih kepekaan

Tak hanya soal imajinasi, permainan peran juga penting untuk melatih konsentrasi. Sebuah sekolah swasta di München memasukkan permainan peran dalam kegiatannya. Menurut guru di sekolah tersebut, kegiatan eksplorasi imajinasi ini dapat mengajarkan anak perlunya tahu ada aturan dalam keseharian.

Penting diketahui, permainan peran adalah dasar perilaku antarteman. Anak punya kesempatan mencoba berbagai peran berbeda dan mengetahui bagaimana reaksi orang lain terhadap dirinya. Misalnya, apa reaksi orang jika anak marah? Jika anak berani? Jika anak takut?

Bermain peran dapat mendorong kreativitas dan rasa percaya diri, karena dalam percakapan anak berlatih bagaimana bernegosiasi dengan orang lain.

Meski hanya main-main, lihat saja si kecil pasti melakukan dengan sungguh-sungguh seolah terjadi dalam kehidupan nyata. Jangan heran, kalau anak lebih percaya diri saat bertemu orang lain, meski ia belum Anda kenalkan kepadanya. Anda pasti bangga punya anak yang PD!

Eleonora Bergita

0 komentar: