Anak sulung biasanya menikmati posisi istimewa dalam keluarga. Boleh dibilang, ia memiliki segalanya, status sebagai yang tertua, perhatian dan kasih sayang penuh dari orang tua, serta memperoleh pengalaman-pengalaman mengasyikkan yang mungkin tidak dinikmati adik-adiknya. Namun ada kalanya posisi sebagai sulung, membuat seorang anak memiliki beban mental yang berat.
Banyak orang tua terlalu memberikan banyak beban pada anak sulungnya. Mulai dari penanaman kedisiplinan, norma-norma tertentu, hingga soal tanggung jawab terhadap adik-adiknya. Pemberian beban yang berlebihan ini tidak sedikit yang menimbulkan beban psikologis pada anak sulung. Terlebih bila mereka tidak bisa mewujudkan harapan orangtuanya.
Di antara anak dalam suatu keluarga, anak sulung memang menempati posisi yang istimewa. Kelahirannya biasanya sangat ditunggu-tunggu oleh kedua orang tuanya. Juga oleh kakek neneknya, apalagi kalau ia merupakan cucu pertama dalam keluarga. Ia bisa memiliki segalanya, mulai dari status anak sulung, perhatian serta kasih sayang penuh dari orangtua dan orang sekitarnya.
Hubungan anak sulung dengan orang tuanya sangat istimewa dan unik, penuh dengan keajaiban, kesenangan, kecemasan serta perasaan yang begitu kompleks. Dalam beberapa hal orang tua belajar untuk mengatasi persoalan anak bersamaan dengan pertumbuhan anak sulungnya.
Sikap orang tua terhadap anak sulung mulai berubah ketika adiknya lahir. Sedikit banyak perhatian mereka mulai beralih ke bayi yang baru lahir. Perubahan in tentu kurang menyenangkan bagi anak sulung yang selama in menikmati hak-hak istimewanya. Karena itu tidak sedikit anak sulung yang bersikap ‘benci’ setengah mati pada adiknya yang dianggap telah merebut perhatian orang tua mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut, orang tua harus jauh-jauh hari mempersiapkan mental anak untuk menghadapi kelahiran adiknya. Berkurangnya perhatian dan sikap orang tua yang mulai berubah, serta banyak tuntutan untuk si sulung. Hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk memberi contoh yang baik kepada adik-adiknya.
Hal ini jelas menimbulkan beban psikologis tersendiri pada sang anak. Semoga saja sulung anda dapat memenuhi semua harapan orang tua. Tetapi jangan kecewa bilang anak tidak berhasil, karena anak pun akan merasa bersalah. Keadaan seperti itu membuat anak sulung memiliki sifat lebih serius, disiplin dan bekerja keras daripada adiknya.
Ada baiknya anda tetap perhatikan minat dan bakatnya, lalu arahkan dengan baik. Mudah-mudahan sulung anda juga menjadi yang terbaik di bidangnya. [perempuan]
0 komentar:
Posting Komentar