Si 2 Tahun Coba-Coba Menyiapkan Makan
Si dua tahun ingin sekali membantu Anda di dapur. “Oh… tidak. Bisa celaka dia dan kerjaanku berantakan,” ujar Anda. Padahal, bisa kok, asal Anda sabar!
Ganang (2,5 tahun) berkali-kali memaksa Mimi, sang ibu, agar diperbolehkan ikut mengerjakan apa yang ibunya lakukan. Jika dilarang, tantrumnya ‘kambuh’. “Bukannya tidak percaya kemampuannya! Tapi jika diberi kesempatan, semuanya bisa berantakan!” ujar Mimi pada Heru, ayah Ganang. Benarkah demikian?
Gemar meniru dan berfantasi
Anak seusia Ganang umumnya gemar meniru. Ia senang sekali meniru apa yang dilakukan orang-orang di sekelilingnya. Jika ini terjadi, tak perlu khawatir si dua tahun berkembang menjadi anak yang tidak punya inisiatif. Meniru bagi anak usia ini merupakan ’kendaraannya’ dalam belajar.
Selain meniru, anak-anak usia ini juga gemar berfantasi. Mereka senang sekali bermain pura-pura. Hari ini berpura-pura jadi polisi, besok dengan mudah berganti peran menjadi seorang suster atau guru. Karenanya, keinginannya yang besar untuk melakukan hal-hal yang dikerjakan orang dewasa di sekelilingnya merupakan perpanjangan dari fantasinya bahwa ia juga dapat berperilaku seperti orang-orang yang ditirunya itu.
Membiarkan si kecil ikut melakukan yang Anda kerjakan merupakan suatu ‘permainan’ baginya. Jika si dua tahun tertarik, ajaklah ia melakukan sesuatu di seputar rumah. Misalnya, menyiapkan makan. Kegiatan sederhana ini dapat memberi banyak manfaat bagi anak. Tentu, perlu disesuaikan dengan kemampuannya.
Perlu bimbingan Anda
Mengajak si dua tahun membantu menyiapkan makanan memang butuh kesabaran Anda. Bisa-bisa bukannya meringankan tugas Anda, kerap terjadi pekerjaan Anda malah berantakan karena ulahnya. Jangan khawatir! Dengan bimbingan Anda, si kecil lambat laun dapat mengerjakan porsi pekerjaannya dengan benar.
Anak usia ini umumnya sudah memahami sebab-akibat. Dengan begitu Anda dapat menjelaskan jika mau membantu di dapur, ia harus melakukannya dengan ekstra hati-hati. Banyak peralatan di dapur yang dapat mencelakakannya jika ia tidak berhati-hati. Perkenalkan si kecil terbuat dari bahan apa benda-benda di sekitarnya.
Misalnya, gelas yang terbuat dari bahan kaca bisa pecah jika terjatuh. Gelas plastik lebih aman bagi anak. Si kecil juga dapat Anda perkenalkan pada fungsi masing-masing benda dan bahaya dibalik benda-benda tersebut.
Berbagai manfaat
Setelah itu, pikirkan kegiatan yang kira-kira dapat dilakukan dan bermanfaat bagi si dua tahun. Misalnya, memintanya mempersiapkan sarapan dengan mengoleskan mentega dan menaburkan muisjes di atasnya. Kegiatan ini dapat mengasah motorik halusnya. Atau, menggali kreativitas anak melalui menghias roti, kue atau pizza dengan bahan makanan lain.
Anda juga dapat mengajarkan si dua tahun membuat kue sederhana yang tidak memerlukan kompor. Misalnya, membuat kue bola-bola coklat dari biskuit, susu kental dan coklat bubuk yang dibulatkan lantas digulirkan di piring berisi muisjes . Tahapan ‘memasak’ yang diperkenalkan sejak dini dapat membantu melatih logika berpikir anak sesuai tahapan membuat suatu karya.
Kemampuannya menata meja dengan piring maupun gelas yang tidak mudah pecah juga membuatnya belajar membuat suatu pengelompokan atau klasifikasi. Gelas disatukan dengan gelas, piring dengan piring. Atau, membuat pengelompokan yang terdiri dari piring, gelas, sendok dan garpu dalam satu kelompok dan sebagainya.
Nah… tunggu apa lagi? Mulailah meminta si kecil membantu Anda menyiapkan makan bersama!
Esthi Nimita Lubis
Label:
Perilaku Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar