Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Si 1 Tahun Ingin Dihargai



Walau masih amat muda, si satu tahun butuh penghargaan. Jika terpenuhi, rasa percaya dirinya akan meningkat.

Setiap Esther membandingkan si kecil Sasi (1,5 tahun) dengan Bintang, sepupunya yang berusia sebaya, Sasi terlihat jengkel. Perilaku tantrumnya menjadi-jadi. Ia seakan minta perhatian ibunya dengan berperilaku tidak seperti Bintang yang manis. Tentu saja perbuatan Sasi semakin membuat Esther kesal. Ia malah semakin membandingkan putrinya dengan sang sepupu.

Membangun kepercayaan diri

Rasanya tidak mungkin jika melihat anak-anak seusia Sasi tak punya kepercayaan diri. Sekilas mereka terlihat seperti anak-anak yang tahu persis apa yang mereka mau. Walaupun, pada kenyataannya, mereka belum memiliki pemahaman jelas terhadap diri sendiri. Di saat-saat inilah anak membutuhkan penghargaan orang-orang di sekelilingnya. Apa yang bisa Anda lakukan?

* Curahkan sebanyak-banyaknya cinta pada si satu tahun, karena manusia tidak merasa nyaman kalau tidak dicintai. Yakinkan bahwa Anda akan selalu mencintainya, apa pun yang terjadi.
* Berikan perhatian sebanyak yang dapat Anda berikan. Setinggi apa pun rasa percaya diri seseorang, ia akan jadi ragu-ragu kalau tidak mendapatkan perhatian dan penghargaan yang layak dari orang-orang yang dicintainya.
* Buatlah si kecil seolah-olah ia orang penting dalam keluarga, yang pendapat dan perasaannya didengar. Hargai apa pun yang dikatakannya. Libatkan pula si kecil dalam kegiatan keluarga.
* Jika ingin anak punya rasa percaya diri yang baik, Anda pun harus demikian. Anak cenderung meniru orang-orang dewasa di sekitarnya.
* B eri anak ruang untuk menjadi dirinya sendiri.
* Orang tua selayaknya menghargai keunikan anak. Membanding-bandingkan bukan tindakan bijak. Setiap individu itu unik.
* Biarkan si kecil sekali-sekali melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahannya.
* Beri pujian secukupnya terhadap apa pun yang berhasil dicapainya. Pujian memotivasi anak terus mencoba. Namun, jika terlalu banyak, pujian juga akan kurang efektif.
* Upayakan mengajarkan sesuatu pada anak secara perlahan-lahan. Cara ini mempermudah anak mengikuti tanpa membuatnya frustrasi.
* Hindarkan memberi label pada anak. Misalnya, si malas atau si gembul. Label membuat anak meyakini dirinya sesuai apa yang menjadi sebutannya.
* Hindarkan kata-kata “selalu” atau “tidak pernah”. Misalnya, “Kamu selalu membuat masalah!” Kata-kata ini sama jeleknya dengan memberikan label negatif.
* Jika perlu mengkritik, kritiklah perilaku anak bukan pribadinya. Misalnya dengan mengatakan, “Ibu tidak suka kamu membanting-banting mainan seperti itu!” dan bukan, “Kamu memang anak nakal suka membanting-banting mainan!”

Esthi Nimita Lubis

0 komentar: