Si 4 Tahun Kolektor Cilik
Si empat tahun hobi betul mengumpulkan benda. Asal bermanfaat dan bukan benda berbahaya, tak apa.
Prita tak bosan-bosannya ‘mengurusi’ mainan-mainannya. Dibawanya ke sana ke mari dalam sebuah troli mainan. Tak lama kemudian dikeluarkan, lantas disusun-susun. Setelah selesai menderet-deretkannya dengan teratur, ia mengumpulkannya kembali ke dalam troli dan kantong mainan. Kesenangannya yang lain adalah, membeli perabot dapur mainan setiap kali berjalan-jalan dan juga mengumpulkan wadah-wadah kecil di dapur ibu.
Mengumpulkan adalah kebutuhan
Di usia balita, anak mengenal dunia di luar dirinya lebih sebagai kumpulan benda-benda yang chaotic (berantakan, tak beraturan). Berbagai peristiwa terjadi tanpa diketahui sebabnya, orang-orang tak dikenal datang dan pergi tanpa dapat dipahami polanya. “Dengan mengumpulkan atau mengoleksi benda, si kecil menemukan sebuah ‘kekuasaan’ dan kendali. Dengan mengumpulkan benda-benda, si empat tahun dapat membuat sebuah miniatur dunia yang membantunya memahami dunia nyata,” jelas Prof. Reinhard Fatke , pendidik dari Universitas Zurich, Swiss.
Beragam benda menjadi sasaran untuk dikumpulkan, tergantung minat individual anak. Ada yang mengumpulkan benda berdasarkan warna kesukaan. Ada juga koleksi berdasarkan jenis benda, maupun sesuatu berdasarkan kenangan berkesan. Misalnya, mengumpulkan kemasan cokelat kado istimewa dari Anda. Biasanya kesenangan mengumpulkan benda-benda untuk dikoleksi juga diikuti oleh kesenangan si kecil merawat, membersihkan, menyortir dan menata susunan penyimpanannya.
Dipupuk sekaligus diarahkan
Selain membentuk pemahaman dan mengasah ingatannya, kegiatan ini juga memberinya kesempatan belajar keterampilan baru. Tentu saja membersihkan, menyortir dan menata benda koleksi melibatkan berbagai unsur keterampilan, seperti motorik halus, koordinasi mata dan tangan, juga mengasah perkembangan visual-spasial. Namun akhir-akhir ini, anak-anak juga menjadi sasaran komersialisasi dunia bisnis.
“Misalnya saja, ada beberapa produk kartu dengan tokoh kartun Jepang terkenal yang kini sangat digandrungi anak-anak. Anak-anak di seluruh dunia menyenanginya dan giat mengumpulkan berbagai bentuk kartu setiap kali keluar seri terbaru. Akibatnya, orang tua mulai mengeluh karena pengeluaran meningkat,” ujar Fatke. Selain karena mainan masa kini yang semakin apik, iklan mainan yang gencar juga berperan besar.
Tugas ayah dan ibu adalah mengarahkan si empat tahun. Dengan gencarnya iklan mainan, tentulah Anda harus bekerja ekstra keras memberi pengertian pada anak. Misalnya, dengan memberi pemahaman bahwa tren mengumpulkan kartu atau benda yang cenderung konsumtif tak akan bertahan ‘lama’. Dengan demikian, saat koleksi kartunya sudah lengkap dan banyak uang yang sudah dikeluarkan, kemungkinan koleksi sudah tidak berharga, karena trennya sudah berlalu.
Selain mengarahkan si kecil mengumpulkan benda-benda dengan pertimbangan lama masa eksistensinya dan manfaatnya, sudah saatnya Anda mengajarkan si empat tahun menabung. Dengan uang tabungannya ia dapat melengkapi koleksi benda kesayangan sendiri.
Andi Maerzyda A. D. Th.(ayahbunda)
Label:
Perilaku Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar