Si 2 Tahun Punya “Ruang Pribadi
Si kecil mengelak dipeluk atau menolak dicium saat sedang sibuk? Tak perlu khawatir. Ia hanya butuh ‘ruang pribadi’.
Si dua tahun masih butuh banyak bantuan ibu dan ayah. Tapi ia tak selalu merasa nyaman ketika orang tua selalu mengulurkan tangan, atau selalu berada di sisinya. Begitu pula ketika ibu dan ayah menyuruhnya melakukan sesuatu kala ia sedang tidak ingin.
Salah tafsir dan tergesa-gesa
Tak perlu merasa bersalah tatkala Anda sadar sering menerobos batas-batas pribadi si kecil. Walaupun itu Anda lakukan tanpa sadar. Ya…, sejak usia dua tahun, anak-anak memiliki ‘pagar’ yang tak boleh diganggu, apalagi dilanggar, oleh siapa pun, termasuk orang tuanya.
Tindakan melanggar batasan itu sebagai contohnya adalah, tanpa izin membersihkan hidungnya saat ia sedang konsentrasi bermain. Demikian pula jika Anda tiba-tiba memeluknya saat ia sedang tak ingin diganggu.
Gabriele Haug-Schnabel , ahli perkembangan dan perilaku manusia asal Jerman menyatakan, para orang tua tidak menyadari eksistensi ‘pagar’ atau batasan tersebut. ”Beberapa sebabnya, antara lain, sebagian besar orang tua sadar anak-anak butuh limpahan kasih sayang. Tetapi mereka sekaligus salah menafsirkan! Wujud kasih sayang tak selalu harus berupa kontak fisik, seperti pelukan atau kecupan lembut. Sama dengan orang dewasa, rasa cinta atau kasih sayang berupa kontak fisik berlebihan, menimbulkan rasa kesal dan terkekang,” jelasnya.
Sebab lain adalah, orang tua selalu ingin menjalani keseharian secara terburu-buru. Akibatnya, orang tua cepat memberi bantuan pada anak.
Simpan tangan Anda
Si dua tahun memang bukan bayi. Untuk memahaminya, cobalah Anda refleksi diri. Jika Anda tak suka diperintah untuk melakukan sesuatu saat sedang sibuk, hindari melakukan hal yang sama pada anak. Menurut Haug-Schnabel, si dua tahun memang mengalami perkembangan emosi sangat pesat. Ini yang membedakannya dengan bayi.
Di usia ini pula, anak punya kesadaran bahwa dirinya mampu memutuskan dengan siapa ia merasa nyaman dan sebaliknya. Perkembangan lain, ia sudah punya rasa malu dan kepekaan. Anda dapat melihatnya saat ia menarik diri ketika didekati orang yang tak dikenalnya. Misalnya, saat baru bangun tidur atau belum mandi.
Menyikapi penolakan si dua tahun, orang tua perlu bijak dan peka. Pertama, hormati ‘pagar’ yang tak terlihat itu. Meski masih batita, anak punya batas-batas pribadi, sama dengan Anda. Setiap hendak melakukan sesuatu berkenaan dengan diri anak, mintalah persetujuan atau izinnya terlebih dulu. Termasuk juga ketika Anda hendak mencurahkan kasih sayang berupa kontak fisik.
Kedua, simpan uluran tangan Anda! Meski dalam banyak hal si dua tahun masih belum mampu menyelesaikan masalah dan melakukan rutinitas tanpa bantuan, beri ia kesempatan mencoba. Beri tahu dan beri contoh saja, misalnya cara membersihkan mulutnya dengan tisu.
Anda tak perlu kecil hati. Semakin meningkat usia, keterampilan, dan kemandiriannya, si dua tahun sadar betapa besar cinta Anda padanya. Ini karena Anda mengakui dan menghargai ‘ruang pribadinya’.
Andi Maerzyda A. D.Th.
Label:
Psikologi anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar