Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Ajari Anak Tidak Konsumtif

PERILAKU komsumtif bisa dihindari sejak dini, yaitu berlaku mulai dari anak. Di mana anak dapat diibaratkan sebagai kertas putih yang masih belum tercoret apa pun dan menjadi kewajiban orangtua untuk dapat membentuknya sebaik mungkin.

Mengenai hal itu, psikolog Bondan Seno Prasetyadi, memaparkan untuk menerapkan konsep modeling. "Orangtua harus mengajari anak konsep modeling. Salah satu cara yaitu membiasakan membawakan bekal makanan kepada mereka," kata Bondan kepada okezone saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (26/5/2008).

Menurutnya, membuatkan makanan enak, murah dan menarik kepada anak akan membuat mereka tidak suka jajan di luar rumah. Jadi, Anda selaku orangtua harus meluangkan waktu dan berdisiplin memasakkan makanan sehat dan higienis yang berasal dari rumah.

Tak hanya itu saja, konsep lain yang harus dilakukan oleh orangtua ialah mengenalkan produk-produk yang sesuai dengan usia anak. Sehingga di sini orangtua harus memiliki komitmen bahwa barang yang ditujukan memang khusus untuk mereka.

"Saat mereka bertanya kepada kita selaku orangtua mengenai fungsi barang-barang yang dibeli, maka orangtua harus menjelaskan mengenai pertanyaan buah hatinya tersebut," jelas alumnus Universitas Gunadharma ini.

Dilanjutkan oleh ayahanda seorang putri ini, orangtua harus mengetahui perkembangan dari masing-masing usia dan mengikuti kebutuhannya. Di mana saat usia anak 0-11 tahun ialah tahap perkembangan otak anak. Sementara anak berusia 11-13 tahun merupakan masa di mana dia telah self control yaitu dapat menentukan dari dirinya sendiri apakah akan sukses atau gagal.

"Pada masa tahap perkembangan otak anak, banyak sekali orangtua yang tidak memberikan jalan terbaik bagi buah hatinya. Yaitu dengan masih menjadi wanita karier yang memberi tanggungjawab pengawasan anak terhadap baby sitter atau pembantu. Padahal tahap ini adalah masa rawan yang membutuhkan perhatian dari orangtua langsung," imbuhnya.

Langkah lain yang dapat diupayakan agar anak tidak konsumtif ialah mengajarkan kepada mereka mengenai skala prioritas. Pada usia anak 3-4 tahun, orangtua harus mengetahui psikologi anak.

"Nah, saat masa anak masuk sekolah maka perlu membelikan alat-alat kebutuhan sekolahnya. Misalnya tas, sepatu, krayon, buku tulis, dan peralatan tulis menulis lainnya. Jadi, orangtua tahu bahwa mereka memberi hal-hal tersebut untuk berdisiplin sejak dini mengenai skala prioritas," jelas konsultan untuk SDM di beberapa perusahaan itu.

Adapun langkah lain yang dapat ditempuh, masih menurut Bondan, dapat dilakukan dengan mengajari mereka arisan. Konsep ini dilakukan orangtua untuk memaksakan kepada anak berdisiplin menabung.

"Sehingga ketika mereka bisa membeli barang dari jerih payahnya menabung dalam bentuk keikutsertaannya di kegiatan arisan, dia bisa bangga memeroleh barang tersebut. Selain itu, budaya menabung sejak dini dapat tertanam melalui kegiatan ini," ungkap staf pengajar di Fakultas Hukum di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta itu.

Pada langkah terakhir, orangtua dapat menerapkan konsep mikro. Yaitu meminjamkan uang kepada anak dengan tujuan bahwa uang tersebut harus dikembalikan lagi. (nsa)

0 komentar: