OLAHRAGA digemari anak karena identik dengan permainan. Agar bermanfaat bagi kesehatan tubuh si kecil, orangtua harus pintar-pintar memilih olahraga yang tepat.
Anak-anak memiliki kecenderungan bergerak dengan aktif. Apa pun kegiatan yang melibatkan gerak tubuh, akan disukainya. Memang banyak pilihan olahraga yang bisa dimainkan anak-anak, mulai sepak bola, karate, taekwondo, dan silat. Namun, tidak semuanya bisa memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh anak-anak ataupun manfaat bagi perkembangan mental anak.
Hal tersebut tentu saja dipengaruhi oleh suka atau tidaknya seorang anak pada olahraga yang dimainkan. Karena itu, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mengetahui apakah olahraga yang digeluti entah itu di sekolah ataupun di tempat kursus, bisa dinikmati sepenuh hati.
Tak heran bila memilih olahraga bagi anak sangat penting. Ini menyangkut pertumbuhan fisik dan psikis mereka. Bilaanaktidakmenyukai olahraga, jangan dipaksa karena hal itu akan membuat anak membenci apa pun kegiatan yang melibatkan gerak tubuh. Dan tentu saja berbahaya karena lama kelamaan sang anak semakin tidak menyukai olahraga tersebut.
Anak yang merasa fisiknya lebih lemah dibanding teman-temannya akan merasa sangat tidak nyaman saat melakukan olahraga tim, seperti sepak bola, soft ball, atau voli. Anak juga menjadi tidak percaya diri apabila dia memiliki masalah dengan bentuk tubuhnya.
Alasan lainnya mungkin saja anak memiliki perasaan takut gagal dan malu, jika dibanding-bandingkan dengan teman-temannya. Untuk anak yang seperti itu, lebih baik berikan olahraga yang mengandalkan kekuatan tubuh pribadi, seperti bulu tangkis, renang, lari, atau olahraga beladiri.
Peran orangtua, juga dibutuhkan ketika anak memilih jenis olahraga yang tidak biasa, misalnya sepak bola walau anak berjenis kelamin wanita. Membuat si kecil nyaman dengan olahraga yang dipilihnya, sudah menjadi dasar utama bagi anak untuk bisa merasakan manfaat dari olahraga.
Selain olahraga rutin di sekolah atau di rumah, waktu libur bersama keluarga seharusnya juga bisa dimanfaatkan untuk memastikan olahraga apa yang paling digemari anak. Cobalah rencanakan liburan ke daerah atau tempat wisata yang sejuk dengan suasana dan lokasi yang memungkinkan melakukan olahraga bersama. Biarkan anak melakukan olahraga yang digemarinya.
"Susah-susah gampang sebenarnya membuat anak memiliki olahraga favorit baginya. Karena anak-anak masih cenderung mengikuti olahraga apa yang paling banyak dimainkan oleh temanteman sebayanya," kata guru olahraga di Jakarta, Yusrizal Tamar.
Lebih lanjut, Yusrizal menambahkan, ada beberapa gejala awal yang bisa dilihat jika anak tidak menyukai olahraga yang diberikan kepadanya, di antaranya adalah anak jadi tidak bersemangat, malas-malasan, bahkan tidak mau disuruh sama sekali. "Gejala tidak suka pada anak-anak terhadap olahraga yang diberikan kepadanya adalah anak jadi malas berangkat ke sekolah," tambahYusrizal.
Dia menambahkan, berbagai kegiatan olahraga termasuk bermain yang menggunakan keterampilan fisik dapat membantu anak untuk mengembangkan jenis kecerdasan yang dinamakan dengan kinestetik jasmani, yaitu kecerdasan seluruh tubuh dan kecerdasan tangan.
"Kalau kinestetik jasmani anak seimbang, anak akan menjadi lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan dalam situasi apapun, anak juga lebih percaya diri," aku Yusrizal.
(sindo//tty)
0 komentar:
Posting Komentar