Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Si Kecil Keracunan Makanan?



Tak Perlu Panik

Keracunan makanan yang tidak segera ditangani, bisa berakibat fatal. Apa yang perlu diperhatikan?

Ketika anak keracunan makanan, jangan panik. Kalau Anda panik, kondisi anak malah bisa memburuk. Agar tidak salah bertindak, teliti dulu kondisi si kecil. Simak beberapa hal berikut yang sering jadi pertanyaan orang tua:

Apa saja gejalanya?

* Kram perut
* Demam
* Muntah-muntah
* Sering buang air besar yang bercampur darah, nanah, atau lendir.
* Merasa lemas dan menggigil.
* Kehilangan nafsu makan.

Catatan: Muntah-muntah dan buang air besar bisa jadi masalah serius pada bayi atau balita, karena bisa menyebabkan dehidrasi.

Berapa lama gejala akan timbul?

Gejala keracunan makanan dapat terlihat sekitar 4-24 jam setelah si kecil terkontaminasi makanan yang beracun. Gejala ini bisa berlangsung sekitar 3-4 hari. Tapi bisa jadi lebih lama lagi, jika anak yang keracunan tak sengaja masih mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Catatan: Gejala akan lebih cepat terlihat pada anak kecil, karena tubuhnya lebih rentan. Misalnya, hanya 2 jam setelah ia mengonsumsi makanan yang terkontaminasi!

Tindakan pertama yang harus dilakukan

* Jika ia muntah-muntah dan sering buang air besar, periksa suhu tubuhnya. Siapa tahu ia juga demam.

* Periksa juga tinjanya. Apakah ada lendir atau darah?

* Baringkan si kecil dan jangan beri makanan yang harus dikunyah dulu. Sebagai gantinya, berikan oralit sedikit demi sedikit. Jika Anda tidak punya oralit, beri saja air yang dicampur dengan garam dan gula.

* Coba telusuri lagi apa yang menyebabkan anak keracunan.

Yang perlu jadi catatan penting

* Jika si kecil menolak minum cairan apa pun, coba berikan melon untuk dihisap-hisap. Atau, berikan saja buah tersebut dalam bentuk es mambo. Dengan begitu, tubuhnya tidak akan kekurangan cairan.

* Pada waktu pemulihan, berikan makanan yang mudah dicerna; seperti sup, yogurt atau jelly .

Catatan: Efek diare akibat keracunan ini biasanya berlangsung sekitar seminggu.

Kapan ke dokter?

* Jika ia muntah dan diare terus, sementara asupan cairan tidak bisa maksimal.

* Jika ia masih bisa dan mau minum, tetapi kondisinya tidak membaik dalam jangka waktu 12 jam. Ia masih saja diare dan demam.

Catatan: Jika dokter Anda tidak bisa segera menanganinya, cepat bawa si kecil ke UGD (Unit Gawat Darurat) rumah sakit terdekat. Bisa jadi, ia perlu diinfus.

Mungkinkah dicegah?

* Biasakan anak memperhatikan kebersihan tangan , sebab keracunan makanan sangat menular. Ia juga harus selalu mencuci bersih tangannya sehabis buang air besar.

* Jika Anda yang mengurus ‘kotoran’ si kecil , Anda juga harus selalu mencuci tangan sampai bersih sehabis membersihkan tinjanya atau mengganti popoknya.

* Simpan makanan matang ke dalam kulkas . Kalaupun mau dihangatkan, pastikan panasnya merata. Karena, Salmonella (yang jadi ‘biang keladi’ keracunan makanan) biasanya ‘senang’ dan tumbuh subur di makanan yang hangat. Tapi, bakteri ini akan mati pada temperatur yang tinggi.

* Masaklah makanan sampai benar-benar matang. Artinya, matangnya harus merata ke dalam bahan makanan.

Adakah kiatnya seputar memilih makanan?

* Ketika membeli makanan dalam kemasan , perhatikan kaleng atau tutupnya. Apakah masih mulus ataukah sudah terbuka? Apakah kalengnya agak menggelembung atau tidak? Jangan sekali-kali memilih makanan yang kemasannya cacat atau kalengnya menggelembung. Bisa jadi, makanan tersebut sudah terkontaminasi bakteri.

* Belilah daging dan makanan hasil laut di tempat yang dapat dipertanggungjawabkan kebersihannya.

* Jangan biarkan si kecil makan daging mentah. Daging yang sama sekali tidak diolah merupakan sasaran empuk bakteri penyebab keracunan makanan.

* Jangan berikan madu pada bayi di bawah usia 1 tahun. Dikhawatirkan, madu mengandung bakteri Clostridium botullinum yang dapat menyebabkan si kecil keracunan.

Ini juga Perlu Diperhatikan!

Ketika anak mengalami keracunan makanan:

* Letakkan baskom atau ember di dekat si kecil untuk wadah muntahannya.

* Jika anak demam, kompres dahi atau ketiaknya dengan handuk basah.

* Berikan air matang untuk kumur-kumur, serta air minum hangat untuk membersihkan bekas muntah dari mulutnya.

* Periksa kembali apa yang dimakan oleh si kecil selama 24 jam sebelum gejala keracunan ini muncul. Buang saja makanan, seperti daging, ikan, hasil olahan susu maupun makanan matang lainnya, yang diperkirakan jadi ‘biang keladi’ keracunan.

0 komentar: