Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

10 Alasan Berkemah Bersama Anak



Mengisi liburan dengan berkemah di alam terbuka merupakan pengalaman yang perlu diperkenalkan pada anak. Apa saja manfaatnya?

Bayangkan…, melewati liburan bersama anak, dengan mengajaknya berkemah di alam, tentu mengasyikkan. Mengingat anak masih berusia di bawah lima tahun, berkemah pun paling-paling dilakukan di pinggir pantai suatu arena rekreasi atau di halaman rumah, jika kondisi memadai. Waktu berkemah juga terkadang hanya sepanjang siang hingga sore hari.

Walaupun demikian, lingkungan di sekeliling tenda yang Anda dirikan, pastilah merupakan miniatur alam yang menyediakan beragam makhluk hidup. Berikut ini 10 alasan yang menjelaskan mengapa Anda perlu mengajak si kecil berkemah bersama di alam terbuka.

* Memberi kesempatan pada si kecil untuk sering bersetuhan dengan alam dapat merangsang kecerdasan naturalisnya.

* Tidak seperti orang dewasa, anak-anak tidak mengambil jarak dengan lingkungan sekitarnya. Mereka tidak menganggap lingkungan sekitar hanya latar belakang dari setiap peristiwa yang dialaminya. Anak dan alam menyatu, sehingga kembali ke alam sangat menyenangkan baginya.

* Si kecil ‘merasakan’ lingkungan alam melalui sensorinya. Persepsi ini membuat hal-hal fisik di alam menjadi sangat penting bagi perkembangan kecerdasannya yang lain. Misalnya, saat kupu-kupu ‘mengajak’, anak berlari mengejarnya, keterampilan motorik si kecil pun terangsang.

* Si kecil lebih rileks, begitu pula Anda, karena keindahan alam cenderung berdampak demikian. Kelekatan Anda dan si kecil pun saat berada di tengah-tengah alam terjalin lebih tulus dan murni.

* Berbagai flora dan fauna di sekitar tempat Anda dan si kecil berkemah menawarkan sebuah dunia lain yang menarik untuk dieksplorasi. Ketertarikan anak sejak dini pada flora dan fauna yang terus menerus dipupuk, mengasah kepekaan si kecil terhadap lingkungannya.

* Berbagai kegiatan ketika berkemah ‘memaksa’ anak mengerahkan seluruh inderanya untuk menyerap pengalaman-pengalaman baru yang bermanfaat. Anak tak hanya melihat serunya kawanan serangga membangun sarang, misalnya, namun juga mendengarkan cicit burung, menyentuh berbagai tekstur kayu, dan mencium wangi bunga.

* Observasi terhadap alam ketika berkemah membawa anak pada satu kesadaran baru bahwa beragam makhluk di alam saling berkaitan dan saling membutuhkan. Perhatikan saja bagaimana kupu-kupu mengisap madu bunga sambil membawa serbuk sarinya, sehingga ia bisa menyebarkannya di tempat lain. Tentu saja pemahaman ini perlu Anda perkenalkan saat berkemah.

* Hukum sebab-akibat karena saling keterkaitan di alam juga membuat si kecil lebih menghargai lingkungannya. Hal ini dilakukannya karena memahami akibat dari ketidakpedulian orang terhadap alam. Misalnya, dengan melihat banyaknya sampah yang merusak pemandangan di tempat berkemah, atau memahami keterkaitan antara bencana alam dengan sikap manusia yang merusak alam dengan perilaku yang tidak bertanggung jawab.

* Alam menyediakan berbagai kejutan. Apa yang ditemui si kecil di pagi hari, di siang hari, sore maupun malam hari berbeda satu dengan lain.

* Anda dapat mengajarkan bahwa kesederhanaan dan kesahajaan juga indah. Kenalkan anak bahwa mengobrol bersama di atas tikar sambil memandang alam tak kalah indah dari nikmatnya dengan duduk di dalam gedung indah.

Esthi Nimita Lubis(ayahbunda)

0 komentar: