Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Benarkah mencret bisa sampai membuat anak meninggal?

Jujur , sebagai ibu aku sempat deg-degan juga membaca artikel yang menyatakan bahwa mencret dapat mengakibatkan kematian anak. Memang sih secara pengalaman bahwa pencernaan bayi lima tahun (balita), terutama perut, sangat sensitif sehingga jika kaget menerima makanan yang baru atau agak gimana gitu maka pasti akan mengalami mencret atau bahwa susah buang air besar. Maka tak heran bila mereka sering mengalami masalah yang berhubungan dengan perut.

Secara medis , diare adalah kondisi dimana frekuensi buang air besar (BAB) meningkat dari biasanya, disertai dengan feses yang lebih cair. Dan penyebabnya antara lain adalah faktor makanan, perjalanan melelahkan, dan akibat infeksi saluran cerna.

Infeksi saluran cerna umumnya disebabkan kuman, seperti bakteri Escherichia coli atau e-coli yang banyak dikandung pada air yang kurang bersih. Bakteri ini masuk melalui makanan ke saluran pencernaan, dan berkembang biak dalam usus --khususnya usus besar (kolon)--.

Jika jumlahnya berlebihan, bakteri ini dapat menimbulkan sakit perut serta diare atau mencret yang berdampak kerja tubuh terganggu karena tak bisa menyerap sari makanan yang mana jika berlarut-larut dan terlambat penanganan maka akan dapat mengakibatkan kematian. ( Perasaan semua penyakit ringan jika berlarut-larut dan terlambat penangannya maka dapat berakibat kematian sengihnampakgigi ) .

Tanda-tanda diare

Anak rewel atau justru apatis dan lesu pada dehidrasi yang lanjut. Pada anak usia di bawah satu tahun, dapat ditemukan ubun-ubun yang cekung , tepatnya pada batas pemisah bagian tulang otak mengalami kecekungan. Pada dehidrasi yang ringan dan sedang, anak akan merasa haus. Namun bila dehidrasinya berat, anak justru tidak merasa haus lagi... aneh emang sengihnampakgigi.

Pada kulit perut terdapat turgor kulit, atau berkurang kelenturannya. Cara memeriksanya dengan menjepit atau mencubit kulit selama 30-60 detik, kemudian lepaskan. Bila turgor kulit anak masih baik, kulit akan cepat kembali ke keadaan semula. Bila tidak, lambat kembalinya. Selain itu, anak yang mengalami dehidrasi, matanya akan terlihat cekung, mulut dan lidah pun terasa kering.

Penanganan

Pada kondisi tertentu, diare bisa berakibat fatal. Segera ke dokter bila sakit perut si kecil terus-menerus berlangsung selama enam jam atau lebih, disertai muntah, tak mau minum, mata nampak cekung, pusing, dan berat badan turun. Agar tak sampai terjadi dehidrasi, usahakan si kecil tetap minum (ASI, susu, atau cairan lain). Bila anak Anda sudah lebih besar, berikan larutan oralit. Biasanya balita perlu sekitar tiga bungkus oralit yang dicampur ke dalam 200 cc air.

Pencegahan

Jaga kebersihan makanan si kecil, begitu juga dengan alat makannya. Pada balita pastikan makanan yang ia konsumsi bersih dan sehat, dan meminum air yang dipastikan sudah matang atau mendidih. Hindari mengonsumsi jajanan yang tidak terjamin kebersihannya.

Bagaimanapun semua kembali ke kebersihan dan mungkin ini alasan kenapa kebersihan dinash-kan sebagai bagian daripada iman. baca

0 komentar: