Dulu anak itu sedemikian cerdas dan fokus terhadap apa yang sedang dihadapinya namun sekarang tidak lagi. Wajah yang dulu aku lihat periang sekarng terlihat sendu dan sedih padahal anak itu baru berumur 3 tahun... mungkin ini yang dimaksud dengan depresi?
Setelah aku selidiki memang ternyata ada pendidikan mental yang kurang bagus dilakukan oleh orangtua dan orang-orang disekitarnya... kasihan sih.
Ekonomi memang menjadi masalah semua keluarga baru namun apakah orang tua sedemikian hingga melupakan pendidikan mental anaknya yang selalu ditinggal pergi kerja dan dititipkan ke nenek-kakeknya?Ataukah memang sang orangtua tidak memiliki pengetahuan cukup tentang perkembangan mental anak sehingga tidak mampu menyiasati kondisional yang sedang mereka alami. 
Depresi sekarang memang tidak hanya menghantui orang dewasa tapi juga anak balita sekalipun. Penyebab dan gejala depresi pada anak hampir sama dengan depresi yang tengah dihadapi orang dewasa. Depresi pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh rasa kecewa yang berlebihan pada diri sendiri, lingkungan, dan ataupun pada keadaan keluarga. Faktor itu pula yang kerap muncul ketika anak mengalami depresi.
Gejala depresi pada anak biasanya bisa dilihat dan diamati dari tingkah laku sehari-hari. Gejala yang paling mudah dilihat itu antara lain, anak selalu merasa sedih atau cepat marah, fisiknya menjadi lemah karena tidak bergairah untuk bermain dan mengerjakan sesuatu. Bahkan, anak yang mengidap gejala depresi biasanya juga selalu merasa rendah diri, serta menganggap segala sesuatu berat untuk dilakukan.
Jalur medis adalah jalur utama yang dianggap dapat mengatasi masalah depresi pada anak-anak, khususnya anak berusia tujuh tahun yaitu dengan diberikan semacam obat penenang seperti prozac atau yang dikenal dengan fluoxetine. Namun, anak yang bisa mengonsumsinya hanya yang berumur enam tahun ke atas. Menurut penelitian dan studi kasus yang ada, kebanyakan depresi diatasi dengan menggunakan prozac ini terjadi pada saat anak berumur tujuh dan delapan tahun.
Namun menurutku cara terbaik mengatasi depresi pada anak-anak adalah dengan menempuh jalur psikis. Ini melibatkan psikiater dan dokter anak. Penyembuhan lainnya selain dari jalur medis juga direkomendasikan, seperti terapi keluarga, pendidikan dari orangtua, dan terapi permainan bagi anak-anak. Nah, kalau dengan terapi anak masih belum terbebas dari depresinya, orangtua mesti lebih serius menemani anak-anaknya saat menunjukkan tanda-tanda depresi. Contohnya, ketika anak menunjukkan ekspresi sedih, rasa duka yang mendalam, temanilah anak-anak saat sedang merasakan hal tersebut karena rasa kedekatan orangtua dengan anak ketika anak depresi sangat dibutuhkan. Umumnya anak-anak yang depresi selalu membutuhkan perhatian yang lebih dari orangtuanya dan mereka ingin selalu disayang.
Namun seringkali masalah kembali berbenturan ke hal klasik dimana karena ekonomi orang tua kehabisan waktu sehingga tidak mampu melakukan upaya penyelamatan depresi kepada anak alih-alih akan "memiliki rasa yang dianggap sebagai bentuk keimanan yaitu pasrah".
Setelah aku selidiki memang ternyata ada pendidikan mental yang kurang bagus dilakukan oleh orangtua dan orang-orang disekitarnya... kasihan sih.


Depresi sekarang memang tidak hanya menghantui orang dewasa tapi juga anak balita sekalipun. Penyebab dan gejala depresi pada anak hampir sama dengan depresi yang tengah dihadapi orang dewasa. Depresi pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh rasa kecewa yang berlebihan pada diri sendiri, lingkungan, dan ataupun pada keadaan keluarga. Faktor itu pula yang kerap muncul ketika anak mengalami depresi.
Gejala depresi pada anak biasanya bisa dilihat dan diamati dari tingkah laku sehari-hari. Gejala yang paling mudah dilihat itu antara lain, anak selalu merasa sedih atau cepat marah, fisiknya menjadi lemah karena tidak bergairah untuk bermain dan mengerjakan sesuatu. Bahkan, anak yang mengidap gejala depresi biasanya juga selalu merasa rendah diri, serta menganggap segala sesuatu berat untuk dilakukan.
Jalur medis adalah jalur utama yang dianggap dapat mengatasi masalah depresi pada anak-anak, khususnya anak berusia tujuh tahun yaitu dengan diberikan semacam obat penenang seperti prozac atau yang dikenal dengan fluoxetine. Namun, anak yang bisa mengonsumsinya hanya yang berumur enam tahun ke atas. Menurut penelitian dan studi kasus yang ada, kebanyakan depresi diatasi dengan menggunakan prozac ini terjadi pada saat anak berumur tujuh dan delapan tahun.
Namun menurutku cara terbaik mengatasi depresi pada anak-anak adalah dengan menempuh jalur psikis. Ini melibatkan psikiater dan dokter anak. Penyembuhan lainnya selain dari jalur medis juga direkomendasikan, seperti terapi keluarga, pendidikan dari orangtua, dan terapi permainan bagi anak-anak. Nah, kalau dengan terapi anak masih belum terbebas dari depresinya, orangtua mesti lebih serius menemani anak-anaknya saat menunjukkan tanda-tanda depresi. Contohnya, ketika anak menunjukkan ekspresi sedih, rasa duka yang mendalam, temanilah anak-anak saat sedang merasakan hal tersebut karena rasa kedekatan orangtua dengan anak ketika anak depresi sangat dibutuhkan. Umumnya anak-anak yang depresi selalu membutuhkan perhatian yang lebih dari orangtuanya dan mereka ingin selalu disayang.
Namun seringkali masalah kembali berbenturan ke hal klasik dimana karena ekonomi orang tua kehabisan waktu sehingga tidak mampu melakukan upaya penyelamatan depresi kepada anak alih-alih akan "memiliki rasa yang dianggap sebagai bentuk keimanan yaitu pasrah".




0 komentar:
Posting Komentar