Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Pijakan, Kunci Sukses Pengasuhan Anak

LEBIH dari tiga puluh tahun terakhir, dengan pelbagai alasan sosioekonomi semakin banyak pasangan suami istri (pasutri) yang harus bekerja. Kegiatan masing-masing anggota keluarga di luar juga meningkat, akibatnya waktu berkumpul antara anak dan orangtua semakin sedikit. Anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama pengasuh atau malah bermain sendiri di rumah.

Kecenderungan ini, menurut psikolog anak Elly Risman Musa Psi, akan menimbulkan dampak sosial serius jika orangtua tidak memberikan landasan yang kuat kepada anak-anak mereka.

Dijelaskan olehnya, yang dimaksud landasan dasar adalah attachment (pijakan) dengan kedekatan yang cukup. "Langkah kedekatan itu dapat dilakukan dengan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama dua tahun. Karena yang diperlukan bukan hanya dekat fisik (kulit) tetapi lengket jiwa sang buah hati," jelas Elly saat ditemui okezone dalam acara Press Conference "Berpikir pun Butuh Energi" di Hotel Nikko, belum lama ini.

Kedekatan itu, sambungnya, karena anak memerlukan irama dan perkembangan dengan ibunya. Maka jangan ragu untuk mengajak bicara buah hati. "Karena anak membutuhkan protein jiwa dan spiritual, maka kontak mata, bau ketek itu perlu hadir untuk menyatukan sinergi antara anak dan ibu, bukan hanya sekadar protein," terang Psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.

Lantas, mengapa masih ada kasus orangtua yang berkarier dan anak terlantar? Jawabnya ialah karena attachment yang kurang, terang wanita kelahiran Aceh ini.

"You just don't know. Attachment itu bikin pondasi yang kuat, habis itu membuat jaringan apapun juga akan mudah tumbuh. Seperti saat kita mau menanam tumbuhan, kita harus gemburkan dulu tanahnya lalu memberikan pupuk. Kita mau menanam apapun juga akan mudah tumbuh. Kalau tidak, jiwa akan kering," beber wanita yang mengambil gelar S3-nya di Department of Education, Florida State University, USA , itu.

Ditambahkan olehnya, kondisi anak yang kekurangan kasih sayang, akan terlihat jelas sejak anak duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). "Anak akan rapuh dan bermasalah dari TK. Makanya benar Tuhan memerintahkan kepada kita untuk memenuhi kebutuhan anak menyusui sampai usia dua tahun," kata wanita bertutup kepala ini.

Untuk memberikan ASI, lanjut Elly, tetap harus diperhatikan. Di mana haram hukumnya saat kita menyusui sambil melakukan aktivitas lain. Hal ini tidak hanya berlaku untuk ibu pekerja, bahkan ibu rumahtangga pun harus melakukannya untuk menghasilkan anak-anak terbaik.

"Selaku orangtua harus tahu tanggung jawab masing-masing. Jadi ada aturan baku kondisi ibu menyusui, yaitu fokus terlebih dahulu mengasuh dan membesarkan anak, baru melakukan aktivitas lain. Bahkan kondisi ibu bekerja pun sebaiknya jangan dijadikan alasan. Karena saat ini ibu bisa sambil bekerja dan mengasuh anak. Artinya, bekerja yang dilakukan di rumah. Jadi tetap dapat mengontrol perkembangan anak dengan optimal," tukasnya. (nsa)

0 komentar: