FISIK dan otak anak harus dirangsang untuk berkembang maksimal. Beragam permainan diberikan untuk mendorong nya. Bagaimana memilih mainan yang tepat?
Kini banyak jenis mainan yang beredar di pasaran. Selain fungsinya, bahan dasar mainan perlu diperhatikan saat memilih mainan karena hal itu terkait dengan keamanan anak saat bermain.
Biasanya bayi dan batita sangat menyukai berbagai bentuk dari mainan berbahan lembut(softtoys). Bukan hanya bentuk dan warnanya yang menarik, mainan jenis itu juga nyaman dan lembut untuk dipeluk.
Menurut Iyusmi Hernawati SPd, Kepala Sekolah Cherry Preschool, mainan berbahan lembut dapat diperuntukkan bagi anak-anak usia batita. Dengan mainan itu, anak dapat melatih motorik terutama motorik kasar.
Orangtua dapat menemukan beragam mainan jenis soft toys tersedia di toko mainan. Ada soft toys berbentuk figur hewan yang lucu, beragam bentuk geometris seperti kubus, piramid, bahkan bola.
Berbeda bentuk, berbeda pula manfaatnya. Misalnya, mainan mobil yang memiliki cermin, bisa digunakan bayi untuk belajar self discovery, menemukan diri sendiri. Adapun mainan lembut yang memiliki suara gemerincing, berfungsi menstimulasi indra pendengar dan koordinasi mata-tangan anak.
Pada dasarnya, mainan lembut yang terbuat dari beraneka bahan dan warna dengan berbagai figur membantu bayi dan batita mengenal beragam bentuk dan warna. Sementara, bagi balita, mainan ini cocok sebagai teman bermain pura-pura.
"Saat ini mainan balok untuk anak-anak usia play group juga ada yang terbuat dari soft toys. Jadi, anak bisa bongkarpasang, sama dengan balok dari kayu atau plastik. Lebih aman," kata Iyusmi.
Sementara itu, Rosalie S Ticman, Executive Director Lakeside Montessori School, mengingatkan bahwa untuk mainan jenis soft toys dapat memicu beberapa masalah kesehatan, terutama anakanak yang memiliki kecenderungan alergi.
Pasalnya, soft toys bisa menjadi tempat ideal bermukimnya bakteri, kuman, jamur, bahkan sejenis tungau jika tidak rajin menjaga kebersihannya. Segeralah mencuci soft toys jika mulai terpapar debu.
"Yang penting, orangtua harus jeli dalam memilih. Sebaiknya memilih soft toys jangan yang terlalu banyak bulu. Hal ini untuk menghindari alergi atau penyakit asma pada anak. Kemudian, mainan jenis ini juga harus dijaga tetap kering dan bersih," ujar Rosalie.
Khusus untuk bayi, menurut Rosalie, bentuk soft toys tidak boleh terlalu besar sehingga berpotensi menindih si kecil di tempatnya bermain atau di tempat tidurnya.
Orangtua juga harus mencermati bagian mata dan hidung figur hewan soft toys si kecil. Pilihlah mainan yang tidak memiliki aksesori kancing yang berpotensi lepas atau kaca yang berkemungkinan pecah menjadi bagianbagian kecil. Lebih-lebih jika mainan ditujukan bagi anak usia 0-18 bulan yang gemar memasukkan benda ke dalam mulutnya.
Selain itu, mainan terbuat dari plastik semakin banyak terlihat di pasaran. Plastik memang memiliki peran cukup penting sebagai bahan dasar untuk berbagai perlengkapan anak. Coba lihat dari botol susu, peralatan makan, kursi, hingga mainan anak terbuat dari plastik.
Untuk mainan anak yang terbuat dari plastik, sudah lebih dari 50 tahun para pembuat mainan plastik menggunakan bahan polyvinyl chloride (PVC) atau yang lebih dikenal dengan vinyl. Bahan vinyl memang kerap digunakan untuk membuat mainan dari plastik.
Menurut Iyusmi, mainan dari bahan plastik cocok untuk anak-anak usia balita yang duduk di bangku TK. Kelebihannya, warna menarik.
"Kebersihan juga selalu harus diperhatikan dari mainan plastik ini. Meskipun debu tidak terlalu gampang menempel ," tuturnya.
(sindo//tty)
Kini banyak jenis mainan yang beredar di pasaran. Selain fungsinya, bahan dasar mainan perlu diperhatikan saat memilih mainan karena hal itu terkait dengan keamanan anak saat bermain.
Biasanya bayi dan batita sangat menyukai berbagai bentuk dari mainan berbahan lembut(softtoys). Bukan hanya bentuk dan warnanya yang menarik, mainan jenis itu juga nyaman dan lembut untuk dipeluk.
Menurut Iyusmi Hernawati SPd, Kepala Sekolah Cherry Preschool, mainan berbahan lembut dapat diperuntukkan bagi anak-anak usia batita. Dengan mainan itu, anak dapat melatih motorik terutama motorik kasar.
Orangtua dapat menemukan beragam mainan jenis soft toys tersedia di toko mainan. Ada soft toys berbentuk figur hewan yang lucu, beragam bentuk geometris seperti kubus, piramid, bahkan bola.
Berbeda bentuk, berbeda pula manfaatnya. Misalnya, mainan mobil yang memiliki cermin, bisa digunakan bayi untuk belajar self discovery, menemukan diri sendiri. Adapun mainan lembut yang memiliki suara gemerincing, berfungsi menstimulasi indra pendengar dan koordinasi mata-tangan anak.
Pada dasarnya, mainan lembut yang terbuat dari beraneka bahan dan warna dengan berbagai figur membantu bayi dan batita mengenal beragam bentuk dan warna. Sementara, bagi balita, mainan ini cocok sebagai teman bermain pura-pura.
"Saat ini mainan balok untuk anak-anak usia play group juga ada yang terbuat dari soft toys. Jadi, anak bisa bongkarpasang, sama dengan balok dari kayu atau plastik. Lebih aman," kata Iyusmi.
Sementara itu, Rosalie S Ticman, Executive Director Lakeside Montessori School, mengingatkan bahwa untuk mainan jenis soft toys dapat memicu beberapa masalah kesehatan, terutama anakanak yang memiliki kecenderungan alergi.
Pasalnya, soft toys bisa menjadi tempat ideal bermukimnya bakteri, kuman, jamur, bahkan sejenis tungau jika tidak rajin menjaga kebersihannya. Segeralah mencuci soft toys jika mulai terpapar debu.
"Yang penting, orangtua harus jeli dalam memilih. Sebaiknya memilih soft toys jangan yang terlalu banyak bulu. Hal ini untuk menghindari alergi atau penyakit asma pada anak. Kemudian, mainan jenis ini juga harus dijaga tetap kering dan bersih," ujar Rosalie.
Khusus untuk bayi, menurut Rosalie, bentuk soft toys tidak boleh terlalu besar sehingga berpotensi menindih si kecil di tempatnya bermain atau di tempat tidurnya.
Orangtua juga harus mencermati bagian mata dan hidung figur hewan soft toys si kecil. Pilihlah mainan yang tidak memiliki aksesori kancing yang berpotensi lepas atau kaca yang berkemungkinan pecah menjadi bagianbagian kecil. Lebih-lebih jika mainan ditujukan bagi anak usia 0-18 bulan yang gemar memasukkan benda ke dalam mulutnya.
Selain itu, mainan terbuat dari plastik semakin banyak terlihat di pasaran. Plastik memang memiliki peran cukup penting sebagai bahan dasar untuk berbagai perlengkapan anak. Coba lihat dari botol susu, peralatan makan, kursi, hingga mainan anak terbuat dari plastik.
Untuk mainan anak yang terbuat dari plastik, sudah lebih dari 50 tahun para pembuat mainan plastik menggunakan bahan polyvinyl chloride (PVC) atau yang lebih dikenal dengan vinyl. Bahan vinyl memang kerap digunakan untuk membuat mainan dari plastik.
Menurut Iyusmi, mainan dari bahan plastik cocok untuk anak-anak usia balita yang duduk di bangku TK. Kelebihannya, warna menarik.
"Kebersihan juga selalu harus diperhatikan dari mainan plastik ini. Meskipun debu tidak terlalu gampang menempel ," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar