Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Pilihan Berlibur Kreatif dan Variatif

KEHIDUPAN di kota-kota besar sering kali menyita waktu dan perhatian. Tidak hanya orang dewasa, saat ini anak-anak pun memiliki seabrek kegiatan. Saat liburan pun dapat dipergunakan orangtua dan anak untuk berinteraksi lebih banyak.

Psikolog Universitas Tarumanegara, Henny E Wirawan, M Hum, Psi mengatakan, banyak alternatif yang dapat dipilih orangtua dan anak untuk mengisi waktu liburan. Mulai kelas olahraga, komputer, atau kursus bahasa Inggris hingga mengunjungi kebun raya, kebun binatang, kebun buah-buahan serta wisata ke tempat bersejarah. Semuanya sah-sah saja dilakukan.

"Yang penting ialah liburan variatif dan dapat dinikmati oleh anak. Jadi tidak perlu memaksakan rekreasi ke tempat yang jauh atau mahal," tegas Henny.

Pada masa sekolah, biasanya anak-anak tak punya waktu luang untuk menekuni minat masing-masing. Waktu belajar dan tugas sekolah menyita waktu, hingga tak ada lagi kesempatan mendalami bidang yang diminati.

Salah satu alternatif menarik yang dapat mengisi liburan anak sekaligus mendekat kan diri dengan orangtua ialah mengunjungi kantor orangtua. Namun, dengan pertimba ngan kondisi dan suasana kantor tersebut bersahabat bagi anak.

"Jika anak sudah mulai duduk di bangku SD, orangtua bisa memperkenalkan tempat kerja dengan detail. Jika anak masih kecil, asal tahu saja kantor orangtuanya," ujar Henny.

Semakin besar usia anak, lanjut Henny, manfaat yang dapat diperoleh anak ketika berkunjung ke kantor orangtua pun semakin banyak. Misalnya, mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja nantinya.

"Saya punya pengalaman pada waktu kelas 5 SD diajak ke kantor Papa. Di sana saya disuruh wawancara ke beberapa orang, harus saya catat kemudian dibuat laporan. Buat saya hal itu berkesan sekali," papar Henny.

Kegiatan tersebut dapat membuat anak mengerti bahwa bekerja itu tidak mudah. Hal tersebut dapat menempa kemandirian anak sehingga anak tidak manja.

Hal-hal sederhana yang dapat dilakukan orangtua dan anak, misalnya, berbelanja bersama di pasar tradisional. Umumnya, anakanak di perkotaan jarang sekali mengunjungi pasar semacam itu.
(sindo//tty)

0 komentar: