TERNYATA seperti pada genetik, hobi orangtua dapat diturunkan pada anak. Mulai dari hobi membaca buku, berkebun, dan memasak. Seperti yang dituturkan oleh Rudangta Arianti Sembiring, Psi, psikolog yang concern di psikologi anak.
"Hobi orangtua dapat ditularkan pada anak yaitu dengan cara melibatkan langsung kegiatan tersebut pada anak. Mulai dengan cara membacakan buku cerita atau ketika memasak, menjahit juga berkebun dapat mengajak mereka ikut serta dalam aktivitas tersebut," ungkap psikolog lulusan Universitas Padjajaran ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Rabu (26/3/2008).
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bagi orangtua untuk mengenalkan hobi baru pada anak. Dalam realisasinya tersebut, lanjut staf pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana itu, anak dapat diperkenalkan pada bidang musik atau sains.
"Kadang para orangtua ingin mengetahui apakah anaknya memiliki bakat musik atau bidang lain. Yaitu dengan mengajak mereka nonton pertunjukan seni baik itu musik maupun film, atau mengajak ke galeri untuk melihat pameran lukisan atau fotografi. Jadi, hobi itu bisa juga ditumbuhkan, bukan hanya ditularkan," kata ibu satu orang puteri itu.
Makanya, sambung Rudangta, tak heran banyak ditemukan anak yang memiliki hobi berbeda dengan orangtuanya. Misalnya anak hobi main piano, padahal orangtua sama sekali tidak bisa bermain alat musik tersebut. Bahkan, sang anak dapat berhasil di bidang tersebut hingga memberikan banyak peluang untuk meraih penghargaan.
Menurut Rudangta, menularkan dan memperkenalkan hobi pada anak akan memberi dampak positif yang akan diraih anak di masa yang akan datang. "Dengan melanjutkan serta mengenalkan hobi pada anak, akan memberi dampak positif yaitu wawasan menjadi luas karena dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang menyangkut hobi dan bidangnya tersebut. Karena memiliki pengetahuan khusus itu, membuat anak memiliki pergaulan luas, sehingga variasinya banyak dan tidak membosankan," jelas wanita ramah ini.
Nah, untuk menularkan hobi pada anak, perlu melihatnya berdasarkan usia masing-masing anak dan karakteristik dari hobi tersebut. "Kalau untuk hobi membaca itu sudah dapat dikenalkan sejak dini yaitu mulai dari bayi. Beda halnya untuk hobi menggambar, bisa ditularkan pada anak usia pre school dengan membiarkannya coret mencoret. Sedangkan kalau hobi olahraga tenis dapat dikenalkan pada anak di usia TK (taman kanak-kanak), karena umumnya sudah diajari beragam olahraga," imbuhnya.
Namun, khusus untuk program memperkenalkan hobi pada anak, itu bisa melalui stimulasi (rangsangan) sejak dini. Karena stimulasi berperan penting dalam perkembangan pertumbuhan sang buah hati.
"Jadi sejak awal sudah bisa merangsang anak dengan cara menyanyikan lagu. Kalau anak merespons, maka dapat diputarkan musik dari alunan CD atau kaset lagu. Perjalanan perkembangannya disesuaikan dengan tahap perkembangan perekonomian orangtua," pungkasnya. Bagaimana, mudah kan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar