Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Perilaku Lengket si Kecil

APAKAH si kecil memilih terus berada di belakang Anda dan menolak saat harus bersalaman, kendati dengan wajah yang sudah dikenal seperti kakek atau neneknya?

Jangan khawatir, perilaku itu akan berubah sejalan dengan perkembangan waktu. Pada usia sekitar delapan bulan, tingkah laku seperti itu biasa dilakukan seorang bayi.

Sebagian besar bayi yang mulanya suka mengoceh dan gembira berubah menjadi anak yang melekat secara berlebihan. Mereka memilih bersembunyi dari pandangan orang-orang yang tidak dilihatnya setiap hari.

Perilaku tersebut disebabkan ketegangan terhadap hal asing (stranger anxiety). Meskipun terdengar seperti penyimpangan yang mengkhawatirkan, perilaku tersebut normal dalam perkembangan balita.

Spesialis anak ternama sekaligus penulis buku Touchpoints, Dr T Berry Brazelton memaparkan, ketegangan terhadap hal asing menandakan adanya perkembangan intelektual yang melesat. Anak pada usia delapan bulan tiba-tiba memahami perbedaan antara ibu dan kakak perempuannya atau ayah dengan kakak laki-lakinya, atau orang lain yang sangat dekat.

Hal tersebut bagaikan membuka pemahaman bagi anak: "sekarang aku bisa membedakan". Tentu saja menjadi sangat penting bagi mereka, saat paman atau kakek atau nenek datang berkunjung, si kecil akan melihat perbedaannya kemudian dianggap sebagai ketegangan terhadap orang asing.

Saat orangtua menyadari anaknya mengalami hal tersebut, akan semakin mudah diatasi. Dibandingkan melihat hal ini secara negatif, orangtua dapat mengatakan kepada orang lain untuk tidak terlalu cepat mendekati anaknya. Sebaiknya menunggu dan membiarkan dia datang dengan sendirinya. "Ini merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dari anak berusia delapan bulan," terang Brazelton.

Sejalan dengan perkembangannya, anak akan semakin percaya diri, perilaku melekat berlebihan yang ditandai dengan ketegangan saat bertemu orang lain akan berlalu. Sementara itu, orangtua dapat memberikan pelukan dan waktu yang lebih untuk si kecil beradaptasi dengan wajah baru.

Psikolog dan Playtherapist Mayke S Tedjasaputra Msi menerangkan, ada dua macam kelekatan, yaitu kelekatan yang aman dan kelekatan yang tidak aman.

"Kelekatan yang aman pada anak dan orangtua membuat anak akan lebih siap menghadapi dunia, teman, atau orang lain," ujarnya.

Dia percaya hidup di dunia mantap, ada orang yaitu ibu saya yang bisa diandalkan, siap sedia membantu saya. "Jadi pandangan dia tentang dunia tidak negatif," kata Mayke.

Kemudian, ada juga kelekatan tidak aman. Terlihat pada anak yang tidak mau lepas dari orangtuanya atau clinging. "Kenapa demikian? Karena kelekatannya salah. Ibu terlalu melindungi, memanjakan. Anak tidak disiapkan untuk mandiri," ujarnya.

Untuk mengubah menjadi kelekatan yang aman, selain siap sedia pada saat anak down, orangtua terutama ibu juga mempersiapkan anak untuk mandiri.
(sindo//tty)

0 komentar: