Bila ditanya berapa jumlah uang jajan pertama kali yang Anda terima sewaktu sekolah, masih ingatkah Anda? Mungkin sebagian besar dari Anda lupa. Yang Anda ingat mungkin hanya perasaan betapa senangnya pegang uang dan bisa pilih jajanan sendiri.
Kini ketika sudah waktunya memberi uang jajan pada anak Anda, sekelebat dua kelebat kenangan itu akan kembali muncul di benak Anda. Tapi tidak disangkal, pasti Anda juga mempunyai kekuatiran akan penyalahgunaan uang jajan itu oleh si buyung dan upik.
Sebenarnya, ketika anda mulai memberikan anak uang saku, ia akan mulai mempelajari pelajaran berharga mengenai bagaimana menggunakan uang dengan bijaksana. Sebelum mulai memberinya, jelaskan bagaimana menggunakan uang, bagaimana ia sebaiknya membelanjakan uang, dan resiko kalau terlau banyak belanja, dan berapa banyak sebaiknya ditabung. Ada baiknya ada intip sedikit petunjuk untuk memberikan uang saku di bawah, paling tidak, sebagai nilai yang nantinya akan Anda tanamkan untuk mereka.
- Cukup ditabung, tapi tidak untuk jadi konsumtif
Berikan cukup uang saku secukupnya untuk mendorong menabung tetapi jangan terlalu besar sehingga anak jadi konsumtif. Menabung sekalipun hanya Rp. 500 per hari akin mengajarkannya memprioritaskan dan merencanakan mesa depan.
- Daily
Atur untuk memberikan uang saku harian dan tetap konsisten. Jangan terlambat memberikan uang saku, karena itu akan membuyarkan kesan disiplinnya. Bimbing anak anda merencanakan pengeluaran diakhir pekan.
- Kontrol kendali jajan
Berikan aturan apa yang ia dapat beli dan yang tidak. Barang-barang tertentu seperti junk food dan video game yang mengandung kekerasan sebaiknya dilarang.
- Awasi pengeluaran
Cara terbaik mengawasi pengeluarannya tanpa terlalu mengatur adalah memberikannya buku pengeluaran sehingga anda memeriksanya secara teratur.
- Special Condition
Jangan terkejut atau khawatir jika anak anda kadang-kadang kelebihan pengeluaran dan meminta kembali uang saku belum waktunya. Ini bisa terjadi karena ada sesuatu yang tidak diduga atau penting muncul atau ia mungkin membuat kesalahan dan perlu bantuan untuk menyelesaikannya. Jangan memarahinya atas kesahan tersebut. Anggap saja sebagai pengalaman belajar.
Jangan gunakan uang saku untuk menghukum atau penghargaan. Jika anak melakukan kesalahan, jangan cabut hak dia mendapatkan uang saku. Cari hukuman yang sesuai dengan kesalahan yang ia lakukan. Dan bila Anda ingin memberikan penghargaan atas pekerjaan rumah, berikan terpisah dari uang saku. [hanyawanita]
0 komentar:
Posting Komentar