Blog ini adalah Dofollow Blog , silahkan memberikan komentar dan tautan link namun mohon tidak untuk melakukan spam atau komentar yang tidak ada kaitannya dengan artikel yang ada. Terima Kasih

Si 5 Tahun Belajar di Dapur



Renyahnya keripik, lembutnya es krim, harumnya bumbu dapur dan sayur-mayur merupakan pengetahuan yang merangsang anak untuk belajar di dapur.

Kegiatan eksplorasi yang dilakukan si lima tahun kini makin terarah menuju kepada suatu pengetahuan tertentu. Lewat mengenal beragam perbedaan rasa, tekstur dan bau, si lima tahun semakin kaya pengetahuan terhadap alam sekitar dan juga perihal dirinya. Ia sadar, indera dan organ yang dimilikinya berguna untuk mencecap, merasakan, dan memroses sesuatu.

Dapur juga oke

Dengan pemahaman yang biasanya sudah berkembang, belajar bersama si lima tahun dapat dilakukan di mana saja. Salah satunya, di dapur dan ruang makan. Dari dua tempat ini si lima tahun tak hanya mengenal perbedaan keras-lembutnya sayur-mayur, tekstur keju dan perbedaan aroma beragam bumbu, ia juga belajar bagaimana menggunakan indera dan organnya untuk memroses bahan makanan hingga bisa diolah.

Para ahli ilmu gizi yakin anak-anak belajar atau mengamati dari bahan makanan yang mudah diidentifikasi atau mudah dikunyah. Dengan cara menggenggam potongan keju atau wortel yang dipotong sebesar mulutnya, si kecil tak segan-segan mencoba dan belajar dari benda tersebut.

Yang dapat dilakukan orang tua adalah mengajak anak terlibat dalam membuat makanan yang disukainya. Misalnya, mengiris sayuran untuk telur dadar, mengiris atau memarut keju, mengaduk adonan dan menghias makanan. Saat melahap hidangan, mata si kecil turut pula makan.
Mengendalikan diri

Manfaat kegiatan di dapur bersama si kecil tak hanya membantu mengatasi sulit makan pada anak. Jika terbiasa mengiris sayuran, tentu dengan peralatan yang aman untuk si lima tahun, maka anak belajar mengatur posisi tangan, tenaga yang dikeluarkan dan cara memperlakukan bahan yang sedang diolah. Misalnya, ia belajar mengiris wortel atau buncis untuk sup butuh kekuatan jari dan keterampilan yang lebih tinggi disbanding keterampilan mengiris pisang untuk membuat Banana Split , misalnya.

Selain melatih dan mengendalikan tenaga, si lima tahun juga belajar kesabaran di dapur. Ia belajar bahwa perlu sikap sabar menunggu hingga sesuatu masak atau dapat segera dimakan. Pengetahuan dari dapur berguna untuk jangka panjang, karena dimulai dengan kegiatan eksplorasi sederhana dalam menyiapkan bahan untuk dimasak. Saat memasuki usia sekolah, ia juga dapat belajar kemandirian melalui kegiatan tersebut.

Anda dapat mendampingi si kecil belajar mengenali manfaat serta risiko dari alat-alat masak; seperti pisau, pemarut, atau api dari kompor dan oven yang panas. Dengan memperkenalkan alat dan fungsi, anak sekaligus belajar mengantisipasi apabila benda-benda tersebut mengundang bahaya, saat akan digunakan. Jelaslah, dapur bukan hanya pusat mengolah bahan makan, melainkan laboratorium praktis yang pasti ada di setiap rumah.

Andi Maerzyda A. D. Th. (ayahbunda)

0 komentar: